#Khaled Hosseini
Quotes about khaled-hosseini
Khaled Hosseini, a masterful storyteller, has captivated readers worldwide with his poignant narratives and profound insights into the human condition. His works often explore themes of love, loss, redemption, and the enduring power of hope, resonating deeply with audiences across cultures and generations. The tag "Khaled Hosseini" represents a journey into the heart of human emotions, where courage and resilience are tested against the backdrop of life's most challenging circumstances. People are drawn to quotes from Hosseini's works because they encapsulate universal truths and offer a glimpse into the complexities of human relationships. His words have the power to evoke empathy, inspire introspection, and encourage readers to confront their own experiences with compassion and understanding. Whether delving into the intricacies of familial bonds or the struggles of personal identity, Hosseini's quotes serve as a reminder of the shared humanity that binds us all. Through his eloquent prose, readers find solace and inspiration, making his quotes a source of comfort and reflection in an ever-changing world.
They say, Find a purpose in your life and live it. But, sometimes, it is only after you have lived that you recognize your life had a purpose, and likely one you never had in mind.
Kulihat peri kecil muramDi keteduhan pohon kertas.Kumengenal peri kecil muramYang tertiup angin suatu malam.
Ada sebongkah batu di pinggir ladangnya, dan dia duduk di permukaannya yang datar. Dia kerap duduk di sana selama satu jam lebih, menatap bintang-bintang, juga awan yang berarak melintasi bulan. Dia merenungi kehidupan panjangnya dan bersyukur atas kelimpahan dan rahmat yang diterimanya. Sungguh picik jika dia menginginkan lebih banyak, berharap lebih banyak.
Katamu kau tak punya keberanian. tapi aku melihatnya di dalam dirimu. Perbuatanmu, beban yang kau tanggung di bahumu, membutuhkan keberanian. Untuk itu, aku menghormatimu.
Kau tak tahu apa-apa soal keberanian. Untuk menjadi berani, harus ada yang dipertaruhkan. Aku datang tanpa mempertaruhkan apa pun.
Sang div menggeram dan mengetuk-ngetuk dagu. "Aku pernah mengambil banyak anak dari banyak ayh," katanya.
Dia berhenti bicara kepada warga desa, karena dia yakin bahwa mereka menggunjingkannya di belakang punggungnya. Kata mereka, dia pengecut karena dengan suka rela menyerahkan anaknya. Dia tidak pantas menjadi ayah. Ayah sejati akan melawan sang div. Dia akan mati membela keluarganya.