#Filosofi
Quotes about filosofi
Filosofi, or philosophy, is the profound exploration of fundamental questions about existence, knowledge, values, reason, and the human mind. It represents a quest for understanding the world and our place within it, delving into the mysteries of life and the principles that govern our thoughts and actions. This intellectual pursuit encourages critical thinking and challenges us to question the status quo, offering a framework for examining the complexities of life. People are drawn to quotes about philosophy because they encapsulate deep insights and timeless wisdom in concise, thought-provoking statements. These quotes often serve as a source of inspiration, providing clarity and perspective in moments of uncertainty. They invite us to reflect on our beliefs and assumptions, sparking curiosity and encouraging personal growth. In a world that is constantly changing, philosophical quotes offer a sense of continuity and connection to the broader human experience, reminding us of the shared quest for meaning and understanding that transcends time and culture. Whether seeking solace, motivation, or a new way of seeing the world, philosophy offers a rich tapestry of ideas that continue to resonate with people across generations.
... secepat itu Indi memvisualisasikan sepasang sepatu tua yang disembunyikan di bawah tangga. Sepatu nyaman yang selalu dipakai ketika kaki pemiliknya letih. Namun, ketika sang pemilik ingin menghadapi dunia, dia tak mungkin memilih sepatu itu. Akan dipakainya sepatu mentereng yang memang diperuntukkan sebagai pendampingnya. Dunia menuntut demikian. Sekalipun tidak nyaman, tapi itu kewajiban.
Kamu itu bajaj bermesin BMW, begitu Lana mengungkapkan kepadanya saat didesak.Lana kenal banyak BMW bermesin bajaj, dan semua itu habis dia hina-hina. Untuk benar-benar bersanding sebagai pacar Lana, seseorang harus jadi mobil mewah Eropa luar dalam. Lana yang unik dan glamor. Kamu cukup jadi kacung intelektualky saja, kata Lana kepadanya.
Ada sebagian golongan masyarakat yang meneriakkan kebebasan bersuara dan hak asasi manusia. Namun, di saat yang bersamaan golongan ini juga membunuh kebebasan bersuara dan hak asasi manusia dengan membungkam orang-orang yang mencoba mengkritisinya. Dalih mereka adalah "urus saja hidup anda sendiri. masing-masing sajalah". Yang lebih parah dari membunuh kebebasan bersuara dan hak asasi manusia adalah menanamkan doktrin untuk menjadi masyarakat apatis.
Bukan karena kurangnya emansipasi yang membuat wanita sering menjadi korban kekerasan dan kesewenang-wenangan. Namun, lunturnya rasa hormat terhadap wanita yang membuat generasi milenial memandang wanita sebagai barang, pemuas nafsu dan bukan manusia.
Tindakan yang bijak berawal dari pemikiran yang jernih. Jangan terpengaruh oleh libido (seksual).
Satu hal paling berbahaya yang bisa dilakukan seseorang adalah menyerahkan kebebasan moralnya kepada orang lain.
Sebab yang paling berbahaya dari seorang manusia bukanlah paru-paru atau jantungnya, melainkan pikiran-pikirannya. Karena setiap konflik yang ada di dunia ini berasal dari pemikiran.
Jika saja nama tak merujuk pada makna, dan bukan budaknya. Jika saja nama adalah semata nama dan tak perlu mengemban kehendak apa-apa dibaliknya. Jika saja nama adalah cuma sekumpulan bunyi-bunyian kebetulan yang tak hendak menandakan apa-apa.