#Kopi
Quotes about kopi
Kopi, the beloved brew that transcends cultures and continents, is more than just a morning ritual; it's a symbol of connection, comfort, and contemplation. This aromatic elixir, often referred to as the lifeblood of productivity, represents a moment of pause in our bustling lives. It embodies warmth and hospitality, often shared in the company of friends or savored in solitude. The allure of kopi lies in its ability to evoke a sense of nostalgia and inspire creativity, making it a perfect muse for countless quotes and reflections. People are drawn to quotes about kopi because they capture the essence of life's simple pleasures and the profound moments that often accompany a steaming cup. Whether it's the invigorating aroma that awakens the senses or the rich, complex flavors that dance on the palate, kopi serves as a reminder of the beauty in everyday experiences. In a world that often feels rushed and chaotic, quotes about kopi offer a moment of tranquility and introspection, inviting us to savor the present and find joy in the little things.
Dia meminumnya tanpa gula, menyesapnya pelan-pelan, dan kemudian membalikkan cangkir di atas cawan agar ampas kopinya, setelah bertahun-tahun lamanya, punya waktu untuk menuliskan takdirnya. Kenangan rasa kopi itu telah menyelamatkannya dari pikiran-pikiran suram.
Bawakan juga kopil" pesannya dalam bahasa Prancis yang sempurna. Dia pun memperinci pesanan tanpa memperhatikan makna gandanya. "Italian style, yang cukup kuat untuk membangkitkan orang mati.
Mungkin kopi itu terlambat momennya untuk dinikmati. Cairan itu mendingin dan sensasi kafein di dalamnya sudah memudar ditelan waktu. Kopi tersebut ditinggalkan begitu saja. Terabaikan.
Ini bukan tentang asmara gincu yang memoles dengan na'as, tapi tentang kopi-kopi tanpa ampas yang membuat sebuah rasa ngilu yang menyandu.
Getir yang disuguhkan oleh sang takdirMembuat beban semakin meruncingMenusuki punggung yang ringkihDan getir perlahan hingga mati.
SENJA DI PAGI HARIAku merindukan senja di pagi hari,suasana sejuk yang telah lama memberikanku hangat;sembari aku menjadi bisu,melihat lembaran kering gugur dari asalnya,sampai secangkir kopi telah menjadi sisa;"sebentar", sapa angin;"bukankah dirimu tak menyukai kopi?", lanjutnya lirih;aku hanya mengangguk,tapi karena pahit aku dapat mengenal manis.
Kopi adalah penghangat dalam kedinginan, penghibur di kala kesedihan, penenang di kala kepenatan dan penyemangat di kala keputuasaan.
Pahit dan manis bercampur adalah suatu kenikmatan, seperti kopi yang disajikan ketika hangat ataupun dingin. Tambahkan gula jika terlalu pahit atau hangatkan jika terlalu dingin;Seperti itulah hidup, kita sendiri yang menentukan tingkat kenikmatannya dengan tetap bersyukur atas nikmat yang diberikan Allah
Aku tidak suka langit menumpahkan kopiTanpa pernah tanah menyiapkan cangkir untuk menampungnya
Bang pesen kopi satu gelas, tapi kopi dan gulanya di pisah ya? Biar mereka tau gimana rasanya di pisah *njirr apaan banget nih