#Kata
Quotes about kata
Kata, a term deeply rooted in martial arts, represents more than just a sequence of movements; it embodies the essence of discipline, precision, and the pursuit of mastery. Originating from Japanese martial traditions, kata is a practice that transcends physical training, offering a pathway to mental clarity and spiritual growth. It is a dance of focus and form, where each movement is a testament to the practitioner's dedication and understanding of their art. People are drawn to quotes about kata because they encapsulate the profound lessons learned through this practice—lessons of perseverance, balance, and the relentless pursuit of perfection. These quotes resonate with individuals seeking inspiration and motivation, as they reflect the universal journey of self-improvement and the quest for inner peace. In a world often characterized by chaos and haste, the philosophy of kata offers a reminder of the power of patience and the beauty of deliberate action. Whether one is a martial artist or simply an admirer of its principles, the wisdom found in kata quotes can inspire a deeper appreciation for the art of living with intention and grace.
Di mana ada kata berserakan, di situlah sang "buruh perangkai kata" menari dengan penanya.
Tiap kata diletakkan dengan seksama, tetapi sekaligus tiap kalimat dijadikannya hidup, mengorak, meliuk, seperti tarian seorang koreograf.
Kata-kata bukanlah alat mengantarkan pengertian. Dia bukan seperti pipa yang menyalurkan air. Kata adalah pengertian itu sendiri. Dia bebas.
Sebagai pengarang saya masih lebih percaya kepada kekuatan kata daripada kekuatan peluru yang gaungnya hanya akan berlangsung sekian bagian dari menit, bahkan detik.
Dalam Gerbong Kereta: Siapa gerangan yang mampu membungkam sebuah kata yang terucap dari sebuah rasa yang tercipta dari sepasang mata yang saling memandang ?
guru, tidak akan menjadi seorang guru tanpa murid nya, guru tidak akan menjadi panutan tanpa kasih sayang dari muridnya, selamat hari guru pahlawan tanpa tanda jasa, semoga kasih sayang mereka menjadi butiran tasbih penghantar mempermudah masuk surga.
Biar samudera kata beralun dilukis takdir dan aku akan belajar memaknakan ketaatan. Aku telah kepenatan memperjuangkan keinginan - padahal tidak ada yang lebih tahu akan kebaikan atau keburukannya melebihi pengetahuan Tuhan.
Tuhan, kata Bunda Teresa, bersahabat dengan diam. Kembang tumbuh tanpa kata dan bulan bergerak tanpa berisik.
Biarlah hati ini patah karena sarat dengan beban, dan biarlah dia meledak karena ketegangan. Pada akhirnya perbuatan manusia menentukan, yang mengawali dan mengakhiri. Bagiku, kata-kata hiburan hanya sekedar membasuh kaki. Memang menyegarkan. Tapi tiada arti. Barangkali pada titik inilah kita berpisah...
Di setiap masa nampaknya selalu ada saat yang tak mudah untuk berbicara, tapi tidak gampang untuk diam. Kita tidak tahu pasti bagaimana persisnya kata-kata akan diberi harga, dan apakah sebuah isyarat akan sampai. Di luar pintu, pada saat seperti ini, hanya ada mendung, atau hujan, atau kebisuan, mungkin ketidakacuhan. Semuanya teka-teki.